Ads 468x60px

Kamis, 11 September 2014

Menyambut Kurikulum 2013
Untuk mencapai hasil belajar yang optimal pendidikan di Indonesia harus mengalami perubahan kurikulum. Adapun yang terbaru yang mulai banyak didengung-dengungkan saat ini adalah kurikulum 2013.
Seperti apakah kurikulum baru ini sebenarnya?
Jawaban ini bisa dijawab dengan latarbelakang diberlakukannya kurikulum tersebut. Terlalu banyaknya mata pelajaran yang harus dipelajari oleh para siswa menyebabkan para praktisi dan pakar pendidikan tanah air berpikir ulang tentang efisiensi hasil belajar siswa yang rata-rata harus mempelajari 20 mata pelajaran pada tiap jenjang.
Ya, dari hasil penelitian para pakar pendidikan Indonesia setiap anak didik pada tiap jenjang mulai Sekolah Dasar (SD) hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) harus mempelajari 20 mata pelajaran. Rata-rata ini di dapatkan dari penjumlahan mata pelajaran yang di ajarkan pada tiap jenjang dibagi jumlah jenjang tingkatan kelas yang ada.
Memang berat beban anak didik kita dengan harus mempelajari banyaknya mata pelajaran yang ada, karena itulah kurikulum 2013 dibuat. Meskipun dalam taraf percobaan yang kini digunakan pada 5% sekolah di Indonesia, rencananya pada 4 atau 5 tahun mendatang kurikulum ini akan dipakai seluruh sekolah di Indonesia.
Adapun yang diharapkan dengan penerapan kurikulum 2013 nantinya adalah dengan adanya karakteristik sekolah sebagai berikut:
1. Kurikulum dibuat oleh sekolah
2. Sekolah harus mempunyai karakteristik pembeda dengan sekolah lainnya
3. Sekolah mampu mengembangkan lokal wisdom, sehingga mampu berinteraksi yang baik dengan masyarakat
Semoga harapan para praktisi dan pakar pendidikan ini mendapat sambutan yang positif dari seluruh elemen sekolah dan masyarakat, sehingga tercapai pendidikan yang baik dan berkualitas.
Sumber: iwanwahyudi.net

Tidak ada komentar: