Ads 468x60px

Kamis, 12 Februari 2009

BISNIS INTERNET

Siswa SMP Dapat Rp 1 Juta Per Bulan
Bisnis Internet Makin Cerah
Diambil dari : Harian Tribun Jabar, Senin 09 Pebruari 2009

Bisnis lewat media internet bakal menjadi peluang besar ditengah kondisi krisis keuangan saat ini. Peluang tersebut terbuka seiring dengan pemakai internet yang makin besar. Belum lagi akses internet yang semakin murah serta kemudahan dalam memiliki situs sendiri membuat pemakai mekin nyaman.
Demikian disampaikan Rendy Maulana, konsultan internet marketing dari Qwords.com, seusai menjadi pembicara pada seminar “Berbisnis di Internet, Bagaimana Meraih Uang di Internet” di ajang pameran komputar “Evex” 09 di Be Mall, Minggu (8/2).
“Pengguna Internet yang makin banyak merupakan pasar yang besar. Ini tentunya bisa mendatangkan uang. Mengenai cara mendatangkan uang melalui internet, saat ini banyak pilihan. Bahkan ada yang tak memiliki produk secara spesifik pun bisa menggaet iklan, yang berarti ada pemasukan”, jelas Rendy yang menjadi konsultan marketing untuk berbagai perusahaan.
Ia menjelaskan pada 2008 pengguna internet di Indonesia mencapai 35 juta orang. Tahun ini diperkirakan pemakai internet terus bertambah, hingga menyentuh angka 45 juta orang. Selain jumlah yang makin banyak, daya beli pengguna internet di Indonesia cukup memiliki prospek.
Rendy menyebutkan prosentase pengguna internet dengan daya beli kurang dari Rp 5 juta per bulan mencapai 51,5 persen. Prosentase pengguna dengan daya beli Rp 5-10 juta per bulan mencapai 30,5 persen, dan mereka yang berdaya beli lebih dari Rp 10 juta perbulan sebanyak 18 persen.
Di tingkat dunia kata Rendy, dana iklan yang masuk via internet pada 2008 mencapai 36 juta dolar AS atau sekitar Rp 405 miliar. Untuk tahun 2009 ini diperkirakan 40 juta dolar AS atau sekitar Rp. 450 miliar (kurs Rp. 11.250/$AS).
“Kenyataan ini tentu saja merupakan opportunity yang besar bagi pengguna internet untuk meraih pendapatan melalui internet. Apalagi bagi mereka yang menguasai bahasa asing, pangsa pasarnya makin luas dan kesempatan mendapat uang makin besar,” jelas lulusan ITB ini.
Cara yang bisa ditempuh kata Rendy, relative tak sulit. Dari cara sederhana, misalnya dengan membuat blog pribadi hingga merancang khusus situs yang menjual produk. Bahkan dana yang dikeluarkan sebagai modalpun relative kecil. Pasalnya saat ini ada penyedia situs pribadi dengan tarif sewa murah, sekitar Rp. 10 ribu per bulan.
Dengan tarif sebesar ini, bukan halangan bagi mereka yang berniat bisnis via internet. Ia mencontohkan ada kliennya siswa SMP bisa meraup sekitar Rp. 500.000 sampai Rp. 1 juta per bulan. Uang itu diperolehnya dari iklan yang dipasang disitusnya. Para pengiklan tampaknya percaya memasang iklan di situs “anak SMP” itu lantaran banyak yang mengakses.
Contoh lain dengan perolehan uang yang besar, tentu sangat banyak. Salah satunya adalah situs informasi berita yang cukup banyak pengunjungnya. Situs berita tersebut bisa meraup Rp. 170 juta per bulan hanya dari satu iklan. Padahal dalam satu halaman tersebut ada empat hingga lima iklan. Tentunya ada ratusan juta yang masuk kantongnya. 
“Bagaiman agar mendatangkan pengunjung yang banyak, tentunya harus latihan lebih instensif. Untuk latihan-latihan seperti itupun banyak pelatihan yang digelar atau melalui internet juga. Namun itu bukan sesuatu yang sulit, buktinya anak SMP saja bisa. Masa kita enggak ?”. Tuturnya memberi semangat.
Rendy menjelaskan di Indonesia, konsumen lebih menyukai produk jasa disbanding produk berupa barang. Pasalnya orang Indonesia belum banyak yang terbisaa membeli barang via internet. Produk jasa seperti konsultasi tentang keahlian tertentu, banyak disukai konsumen. Misalnya jasa praktis keahlian menulis, merancang keuangan pribadi, menjual informasi tertentu dan jasa lainnya.
Hanya saja, jelas Rendy saat ini belum banyak yang memanfaatkan internet untuk media berbisnis. Ia memperkirakan dari 35 juta pemakai internet di Indonesia, hanya sekitar 1 persen yang berbisnis di internet.
“Saya kira dua atau tiga tahun lagi, mulai banyak yang berbisnis di internet. Saat ini interest-nya mulai banyak. Jadi, tinggal bagaimana kita pintar merancang produk dan membidik konsumen dengan tepat.” Ungkap Rendy.(dar) 

Tidak ada komentar: